ANALISA CONTENT WEBSCIENCE “IlmuWebscience”

Saya akan menjelaskan apa saja yang terdapat di dalam web atau bisa kita sebut content, disini saya akan membahas content yang terdapat pada IlmuWebsite dimana web ini menyediakan materi pembelajaran gratis seputar belajar PHP, mysql, html, jquery, desain web, web design tutorial, web programin, cara membuat website dan desain grafis, sehingga kita dapat belajar ilmu ilmu web dengan mudah.

ilmu web 01

 

Berikut Merupakan content content yang berada pada ILMU WEBSITE:

ilmu web 02

1. Home : Untuk masuk ke tampilan awal web

2. Pemula : ini adalah level dimana kita akan belajar di dalam pemula disini juga terdapat beberapa pelajaran apa yang bisa kita dapatkan pada web ini

ilmu web 03

Seperti pada gambar di atas ini adalah beberapa pelajaran yang dapat kita pelajari dari web ini. Di dalam menu program terdapat sub menu program program yaitu:

– Belajar desain grafis dan  didalamnya juga terdapat pilihan mengunakan apa kita akan mendesain apakah mengunakan CorelDraw,Ilustrator,Photoshop.

-Belajar HTML CSS

-Belajar JQuery

-Belajar Multimedia

-Belajar MySQL

-Belajar PHP

-Tekhnik Fotografi

 

3. Menengah : setelah kita belajar dari pemula kemudian kita naik kekelas Menengah didalam kelas menengah juga terdapat beberapa pilihan pelajaran.

ilmu web 04

Seperti pada gambar di atas ini adalah pelajaran yang terdapat dalam kelas menengah yaitu:

– Bot Development

– Hacking didalam hacking terdapat submenu tutorial hacking,

– Search Engine

– Seputar CMS (Content Management System (CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web) didalam terdapat subemenu yaitu: Review ,Tutorial dan juga WordPress

– Web Desain (Untuk bellajar Mendesain web) didalamnya terdapat sub menu yaitu: tutorial CSS, JAVA SCRIP dan Jquery

– Web Develompment : terdapat sub menu dari Web Develompment yaitu: belajar PHP Framework, tutorial AJAX dan Tutorial PHP

 

4. LainLain: pelajaran selain pelajaran pelajarn khusus yang harus di mulai dari kelas pemula.

Ilmu web 05

Seperti gambar dia atas adalah subemenu dari menu lain lain yaitu:

– Hardware

– lowongan kerja

– news website

– operating System

– PHP Reference

– Review Software

– Server Maintenance

– Tutorial Jaringan

– Virtual Private Server

– Walpaper

 

5.  Sumber

ilmu web 06

Seperti gambar di atas ada beberapa sub menu dari menu Sumber yaitu:

– Design Resurce terdapat sub menu yaitu: Free Brush photoshop, free fornts, free icons, free stock photo, free vector, photo gallery, texture photoshop

– Web Resource terdapat juga beberapa submenu yaitu: Bookmark site, domain grafis, hosting grafis, dan web tools

 

6. E-Zine : di dalam Ezine terdapat 2 katagori seperti gambar di bawah :

ilmu web 07

Ini adalah beberapa kategori dari menu E-zine

 

7. Ebook: terdapat beberapa kategory didalam menu Ebook yaitu :

– Ebook Belajar CEO: Menaklukan Rimba CEO& Intternet Marketing Bersama Para Mastah

– HTML,CSS, Jquery Cheat Sheet,

– HTML CSS Foundamental dari Akar Menuju Daun,

– Ebook Ninja Hacking: Unconventional Tehnique,

– Ebook PHP Free download : Menyelam dan Menaklukan Samudra PHP

ilmu web 08

 

8. Video : ada terdapat beberapa Video Tutorial yang berfungsi agar memudahkan kita dalam belajar

9. Toko :

ilmu web 09

Gamabar di atas adalah isi yeng terdapat dalam menu toko

 

Demikian penjelasan tentang konten konten yang terdapat dalam http://www.ilmuwebsite.com . menurut saya ini adalah web yang sangat berguna yang dapat membantu kita dalam belajar dari pemula hingga kita mahir dalam pelajaran. Saya Mohon Maaf jika ada penjelasan sayang yang kurang jelas atau susah di mengerti dan hanya sedikit yang bisa saya sampaikan. Terimakasih 😀

Analisis Tengelam Kapal SEWOL

Kronologi tenggelamnya kapal ferry bernama Sewol

itu diawali saat kapal itu miring beberapa waktu namun secara perlahan dia mulai masuk ke kedalaman laut di lepas pantai barat daya Korea Selatan. Menurut laporan awal CNN, di kapal tersebut terdapat 474 orang sementara jumlah korban selamat dan korban hilang masih simpang siur. Laporan terakhir diterima Kamis malam dari penjaga pantai timur Korea Selatan menyebutkan jumlah korban terdata 25 orang tewas, 179 selamat, dan 270-an orang

Adalah Sewol nama kapal ferry tersebut. Kapal ini membawa 447 penumpang dan 27 awak. Sekitar 320 orang di antara penumpang adalah siswa sekolah menengah yang berangkat dari kota pelabuhan Incheon, di Seoul barat, untuk perjalan empat hari ke pulau wisata Jeju.

Pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat, ferry mengirimkan panggilan darurat pertama. Saat itu kapal diwartakan sudah mulai miring.

Sinyal atau panggilan darurat pertama dari tenggelamnya kapal ferry di perairan Korea Selatan (Korsel) datang dari seorang pelajar laki-laki yang juga merupakan penumpang.

Permohonan pertolongan itu ia sampaikan di rentang waktu tiga menit sebelum ferry itu menentukan status akhirnya, dan tenggelam. Pelajar laki-laki yang memiliki nama keluarga Choi itu menyampaikan permohonan pertolongan kepada petugas dengan suara yang lirih.

Dikutip dari Reuters, Selasa (22/4), awalnya pelajar tersebut menelopon bantuan darurat 119, yang menyambungkannya pada layanan pemadam kebakaran. Kemudian, dua menit sesudahnya disambungkan kepada penjaga pantai.

Kepada Reuters, petugas pemadam kebakaran mengatakan telepon pertama Choi dengan suaranya yang gemetar itu, seusainya diikuti oleh 20 telepon darurat lainnya yang dilakukan pelajar lain yang berada dalam ferry.

Kemudian kepada MBC TV, petugas pemadam kebakaran yang menerima telepon pertama dari Choi itu, menjabarkan runutan percakapan mereka dalam sambungan. Petugas mengatakan suara anak laki-laki itu terdengar sangat mendesak.

Saat menerima telepon darurat itu, petugas pun butuh waktu beberapa saat untuk kemudian mengidentifikasi bahwa kapal Sewol sedang dalam masalah.

”Selamatkan kami! Kami berada dalam kapal dan saya pikir ini tenggelam,” kata Choi seperti dikutip dari kantor berita Yonhap.

Lalu sang petugas pemadam kebakaran tersebut meminta pelajar yang ketakutan ini untuk memberikan teleponnya kepada kapten kapal. Choi menjawab: ”Apa. Maksudmu guru,” tanyanya. Dalam bahasa Korea, pengucapan kata untuk ‘guru’ dan ‘kapten’, mirip.

KRONOLOGIS KEJADIAN BERDASARKAN KORBAN SELAMAT

Kapal mengalami masalah pada Rabu sekitar pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB, dalam perjalanan menuju Jeju, pulau resor yang kerap disebut sebagai Hawai-nya Korea. Kim Sung-mook, salah satu penumpang, mengatakan kepada YTN bahwa dia sedang sarapan ketika merasa feri mulai miring.

Lalu, tutur Kim, seseorang mengumumkan, para penumpang diminta untuk tetap berada di tempat masing-masing karena berbahaya bila mereka bergerak pada saat itu. Namun, tak berselang lama, Kim mengatakan, terdengar suara ledakan.

Lim, salah satu siswa SMA Seoul yang selamat, mengatakan kepada YTN bahwa dia mendengar ledakan sebelum kapal mulai miring. Kapal pun lalu terguncang, ujar dia, untuk kemudian tak lagi seimbang. “Para siswa jatuh dan menabrak sesuatu lalu berdarah-darah.”

Pilihan yang diambil Lim adalah mematuhi perintah untuk tetap berada di tempatnya sampai kapal penyelamat tiba, memakai rompi pelampung, dan melompat ke air. “Air, tak tertahankan dinginnya.”

Penyebab tenggelamnya kapal ini belum diketahui. Kapal feri tersebut terbalik hanya dalam waktu dua jam sejak panggilan darurat pertama dikirimkan, tepat sebelum pukul 09.00 waktu setempat, menurut laporan Yonhap.

Pensiunan kapten kapal pasukan penjaga pantai Amerika Serikat, Peter Boynton, mengatakan, cepatnya kapal tenggelam memperlihatkan ada dugaan kerusakan besar yang dialami feri itu. Bila ada kerusakan di dek kendaraan di dalam feri, air akan dengan cepat membanjiri kapal.

Kapten Kapal Kabur

Hujatan pun terarah pada kapten kapal sewol rute Incheon-Jeju yang tenggelam pada Rabu 16 April 2014. Pria 69 tahun itu dianggap bertanggung jawab atas kelambatan evakuasi, yang membuat 29 orang tewas dan sekitar 270 lainnya hilang.

Tak hanya itu, Lee juga terbukti ngacir duluan. Ia tertangkap kamera mengenakan jaket pelampung, saat diselamatkan dari dek atas Sewol. Meninggalkan kapalnya yang terbaring miring di lautan, mengabaikan jerit panik para penumpangnya. Ia kini menjalani penahanan atas tuduhan kelalaian dan pelanggaran UU Pelayaran.

Soal evakuasi yang lambat, Lee berdalih, ia khawatir para penumpang akan `hanyut` jika mereka meninggalkan feri tanpa pengkondisian yang tepat. Namun, belakangan justru terbukti, mereka yang selamat adalah yang sempat terjun ke laut. Sementara mereka yang mematuhi perintah awal kapal — untuk tetap diam di tempat — justru menjadi korban.

“Saya mohon maaf pada rakyat Korea Selatan karena menyebabkan gangguan ini. Saya menundukkan kepala dan memohon ampun dari keluarga para korban,” kata dia, seperti dikutip dari BBC.

Lee menambahkan, sebelum kejadian ia sudah memberi instruksi soal rute pada para awak, kemudian pergi sebentar ke kamar tidurnya, dan terjadilah kecelakaan itu. “Arus laut saat itu sangat kuat, suhu air laut dingin, saya pikir jika orang-orang meninggalkan kapal tanpa penilaian yang tepat, bahkan ketika mereka mengenakan jaket pelampung, mereka akan hanyut dan menghadapi banyak kesulitan,” kata dia.

Kapten tersebut menambahkan, kapal penyelamat tak tiba tepat waktu pasca-kapalnya menyalakan sinyal darurat — 3 jam setelah berlayar dari Incheon.

Juru mudi pada saat itu, Cho Joon-ki, juga di antara mereka yang ditahan. Dia mengatakan bahwa kapal bereaksi berbeda terhadap perintahnya. “Saya memang bersalah, tapi steering (gigi kapal) berbalik lebih jauh dari yang seharusnya,” kata dia.

Apa pun penyebab kecelakaan Sewol yang sebagian penumpangnya, 350 orang adalah murid-murid Danwon High School, Ansan yang akan berwisata ke Pulau Jeju — sikap sang kapten saat kejadian sangat disayangkan. Ia tak menunjukkan jiwa seorang nakhoda yang heroik.

30 Menit Berujung Petaka

3 Hari berselang sejak Kapal Sewol, penyidik mengungkapkan bahwa kapten kapal menunda evakuasi selama setengah jam sejak alarm darurat dibunyikan. Waktu `setengah jam` adalah pertanyaan terbesar dalam tragedi kapal atau feri di Korea Selatan. Menurut transkrip percakapan antara kapal dan daratan, selama itu pula kapten kapal menunda evakuasi sejak pertama kali mengirimkan alarm darurat.

Reaksi dari Pusat layanan Lalulintas Laut di pulau Jeju muncul lima menit setelah seorang perwira kapal meminta pertolongan lewat radio. Ketika diminta untuk segera meninggalkan kapal, perwira tersebut menjawab, “Sulit buat penumpang untuk bergerak.

Berdasarkan penyelidikan sementara, Sewol karam lantaran kelalaian dari kru kapal, sistem pergudangan kargo, dan struktural kapal yang cacat. Lantaran itu, kapten bersama 2 awak kapal ditangkap karena dinilai bersalah atas tenggelamnya kapal dan jatuhnya korban jiwa. Sang kapten dinilai terlambat memberikan perintah evakuasi dan diduga kabur.

Mereka terancam hukuman seumur hidup atas dakwaan meninggalkan kapal, kelalaian, menyebabkan orang lain cedera, tidak mencari penyelamatan dari kapal lain, dan melanggar hukum maritim.

 

Dihantui Rasa Bersalah, Wakil Kepala Sekolah Gantung Diri
Di tengah dukacita keluarga sekitar 270 penumpang yang belum ditemukan, datang kabar pilu. Kang Min-gyu, Wakil Kepala Sekolah Danwon High School yang menyertai kegiatan wisata murid-muridnya ke Pulau Jeju pada Rabu 16 April 2014, ditemukan sudah tak bernyawa.

Kang berhasil diselamatkan bersama 178 orang penumpang Kapal Sewol, namun perasaan bersalah menyelimuti hatinya. Sehari setelah musibah karam Kapal Sewol, pria 52 tahun itu tiba-tiba menghilang.

Rekan-rekan sesama guru sudah berupaya mencari, tapi ia tak kunjung muncul, hingga jasadnya ditemukan tergantung di pohon dekat gedung olahraga Jindo — di mana keluarga dan kerabat penumpang yang hilang berkumpul. Lehernya terjerat ikat pinggang. Seperti dikabarkan Reuters, polisi mengatakan, Kang tak meninggalkan wasiat apa pun.
Cuaca jadi kendala

Lebih dari 170 kapal dan 500 penyelam terlibat operasi penyelamatan feri yang terbalik ini. Lokasi kecelakaan berada 20 kilometer dari pelabuhan terdekat di Jindo, Korea Selatan, tempat keluarga para korban berkumpul.

Namun, situasi yang buruk menyulitkan upaya penyelamatan untuk mencapai bagian kapal yang kemungkinan masih memiliki cadangan udara yang menyisakan harapan masih akan ada korban selamat.

Di lokasi kecelakaan, hujan turun tanpa henti, dengan angin kencang dan kabut tebal, sepanjang Kamis. Tiga dari 22 relawan penyelam bahkan sempat hilang terbawa air pasang dalam upaya penyelamatan itu, meski kemudian sudah ditemukan berdasarkan informasi dari televisi YTN yang beraviliasi dengan CNN.

 

Upaya memompa udara ke dalam kapal untuk menambah harapan hidup bagi penumpang yang terjebak juga gagal dilakukan karena cuaca buruk ini. Walaupun pemerintah menjamin upaya penyelamatan akan dijalankan sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa korban yang masih hilang, keluarga penumpang sudah meradang karena menilai laju penyelamatan terlalu lamban.

“Jika pemerintah peduli terhadap para penumpang, keluarga kami, anak-anak kami, tolong selamatkan keluarga kami dan anak-anak kami,” kata Chang Min, yang putranya masuk daftar penumpang yang masih hilang.

Kapal feri ini dalam pelayaran rutin antara Incheon dan pulau resor Jeju, ketika mulai berguncang sekitar pukul 09.00 waktu setempat, Rabu. Para penumpang yang selamat bertutur, kapal langsung oleng dan terasa ada benturan keras. Saat itu, pengeras suara kapal menyerukan agar penumpang tak beranjak dari tempat masing-masing.

Helikopter penyelamat mengangkat beberapa penumpang yang berada di sisi kapal yang masih ada di atas permukaan air. Sebagian penumpang lain diselamatkan kapal nelayan dan kapal militer yang bergegas mendatangi lokasi tersebut, terutama para penumpang yang ada di dalam air bersuhu 10-13 derajat celsius.

Banyak Penumpang Terperangkap di Kapal

Korban selamat lainnya mengaku khawatir jumlah korban akan terus bertambah. Sebab, masih ada penumpang yang terperangkap saat feri tenggelam di laut. Kim Seong-mok mengaku yakin, masih ada orang-orang yang terperangkap dalam kapal, ketika level air laut terus meninggi di bagian dalamnya.

“Ada benturan, lalu kapal tiba-tiba miring,” kata dia. “Di bagian bawah kapal ada sejumlah restoran, toko-toko, dan ruang hiburan. Mereka yang ada di sana dikhawatirkan terjebak.”

Memang. Ketika itu kesempatan hidup para korban yang ada di laut tak begitu besar. Suhu air laut yang memisahkan pulau utama di Korsel dengan serangkaian pulau-pulau kecil lainnya sekitar 12 derajat Celcius — cukup dingin untuk menyebabkan hipotermia setelah 90 menit hingga 2 jam.

Merujuk laporan awal CNN, terdapat 449 penumpang dan 27 awak di kapal tersebut. Sekitar 320 orang di antara penumpang adalah siswa sekolah menengah yang berangkat dari kota pelabuhan Incheon, di Seoul barat, untuk perjalanan 4 hari ke pulau wisata Jeju.

Sewol mengirimkan sinyal darurat sekitar pukul 09.00 waktu setempat di perairan sekitar 20 kilometer dari Pulau Byeongpoong, sebelum tenggelam di lepas Pantai Jindo. Feri berbobot 6.825 ton tersebut sedang dalam perjalanan dari pelabuhan Incheon. Baru menempuh perjalanan 100 km dari pulau utama, kapal tersebut diduga menabrak karang dan celaka.

Beberapa kapal dan helikopter penyelamat segera bergegas memberikan pertolongan begitu diterima kabar bahwa satu feri yang mengangkut ratusan orang yang kebanyakan siswa SMA tenggelam.

Puluhan tentara dan ratusan penyelam dikerahkan Korea Selatan untuk mencari korban dengan bantuan antara lain kapal perang Amerika Serikat, USS Bonhomme Richard, yang sedang berpatroli di kawasan tersebut.

Sementara di Ansan Danwon High School, pelajaran diakhiri lebih awal. Sementara, para orangtua yang cemas mendatangi sekolahan untuk mendapatkan kabar. Lainnya cepat-cepat menuju pelabuhan setelah mendapat kabar bahwa anak mereka selamat.

Seorang murid mengaku melihat sejumlah orang tua bercucuran air mata, cemas sekaligus panik menanti kepastian kabar. Sementara, murid-murid lain yang tak ikut wisata menangis histeris saat kabar soal kecelakaan diterima lewat telepon seluler mereka.
Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Chung Hong-won meminta pencarian korban kapal feri Sewol selesai pada pekan ini. Sekira 30 penumpang sampai saat ini masih belum ditemukan.

“Pertemuan Dewan Kabinet meminta tim penyelamat harus memutuskan penyelesaian pencarian korban,” tuturnya, seperti dilansir dari Belfast Telegraph, Rabu (7/5/2014).

Pencarian yang lama sudah menambah penderitaan bagi para keluarga penumpang yang belum diketahui keberadaannya. Lamanya pencarian terhambat arus kuat yang terjadi di lokasi tenggelamnya kapal dan juga puing kapal yang mengambang di dalam kapal.

Sebelumnya, Presiden Korsel menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada para keluarga korban. Pernyataan resmi tersebut disampaikan saat upacara perayaan Buddha.

Dia merasa bertanggung jawab atas lambatnya penanganan kasus tersebut. Menurut laporan, Pemerintah Korsel akan mengubah undang-undang maritim yang tidak diberlakukan di dunia internasional.

Rencananya, kapal-kapal domestik Korsel akan dilengkapi dengan kotak hitam (Black Box). Hal tersebut untuk mengetahui waktu, percakapan, dan lainnya untuk mengantisipasi insiden Sewol kembali terulang.

Menurut Pendapat saya seharusnya kapten kapal harus bertanggung jawab penuh terhadap kapal yang dia kemudikan, seharusnya dalam keadaan darurat penumpang kapal lah yang harus diselamatkan dan saat kecelakaan kapten harus tetap mengemudikan kapal agar mengurangi dampak kerusakan bukanya malah kabur dan menyelamatkan diri sendiri, saat terjadi kecelakaan harus memerintahkan awak kapal agar langsung mengevakuasi seisi kapal. Pemerintah juga seharusnya mengerahkan seluruh angkatan laut maupun udara agar secepatnya kelokasi untuk menyelamatkan korban karna korban rata rata adalah anak anak dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri.

 

Sumber :

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/04/22/n4frti-ini-sinyal-pertama-tenggelamnya-kapal-sewol

http://simomot.com/2014/04/18/kisah-tragis-tenggelamnya-kapal-sewol-dengan-korban-ratusan-siswa-sma/

http://news.liputan6.com/read/2039235/tenggelamnya-kapal-sewol

http://international.okezone.com/read/2014/05/07/413/981693/pencarian-korban-hilang-sewol-harus-selesai-akhir-pekan